Rabu, 17 Mei 2017

Konsep Determinan Kesehatan


     KONSEP DETERMINAN KESEHATAN

Determinan kesehatan adalah faktor yang menentukan  kesehatan individu atau masyarakat. Ada beberapa faktor yang menentukan kesehatan menurut Dahlgren dan Whitehead (1991) dalam policy rainbow (kebijakan pelangi) yang menggambarkan lapisan pengaruh potensi individu untuk kesehatan.
  
Faktor tetap :
  1. Usia 
  2.   Jenis kelamin 
  3. genetik/keturunan
 Faktor yang berpotensi dimodifikasi
  1. faktor  gaya hidup individu
  2. sosial dan jaringan komunitas
  3.  umum sosial-ekonomi
  4.  budaya dan keadaan lingkungan
THE POLICY RAINBOW, DAHLGREN DAN WHITEHEAD (1991)
Policy rainbow menggambarkan individu yang berada di pusat yang dipengaruhi oleh berbagai lapisan faktor yang menentukan/mempengaruhi kesehatan. ada faktor yang tetap yaitu usia, jenis kelamin dan keturunan. Usia mempengaruhi kesehatan karena rentang usia yang berbeda memiliki pemahaman dan respon yang berdeda terhadap perubahan kesehatan yang terjadi. Begitupula dengan jenis kelamin, jenis kelamin yang berbeda akan memberikan respon yang berbeda terhadap perubahan kesehatan. Faktor keturunan berpengaruh terhadap kesehatan karena jika seseorang memiliki penyakit keturunan maka akan terus diturunkan kepada penerusnya yang akan mempengaruhi kesehatan. dan Barker (1998) menunjukan bahwa pengalaman dalam rahim berhubungan dengan risiko pengembangan penyakit di kemudian hari.
1.  Lapisan pertama  adalah gaya hidup individu (individual lifestlye factors)
 Gaya hidup dapat mempengaruhi Kesehatan karena keputusan pribadi dan kebiasaan yang buruk dari sudut pandang kesehatan dapat mengakibatkan penyakit atau kematian, contoh kebiasaan yang buruk misalnya merokok, minum alkohol, menggunakan narkoba, dan lain-lain.
2.  Lapisan kedua adalah sosial dan jaringan komunitas (social and community networks)
pengaruh faktor sosial dan komunitas dapat memberikan keuntungan terhadap kesehatan namun juga dapat memberikan efek yang negatif terhadap kesehatan. Keadaan sosial dan komunitas akan mempengaruhi kesehatan misalnya ada tekanan atau kebiasaan untuk mulai merokok dari remaja, sehingga timbul anggapan bahwa kebiasaan itu benar. Tetapi sebenarnya kebisaan itu dapat mengganggu kesehatan.
3.  Lapisan ketiga adalah kehidupan dan kondisi pekerjaan (living and working conditions)
Ada beberapa faktor yang termasuk yaitu pemukiman/perumahan, pelayanan kesehatan, air bersih dan sanitasi, pengangguran, kondisi di tempat kerja, pendidikan, dan pertanian dan produksi makanan. Semua itu dapat mempengaruhi kesehatan.
  • Dengan pemukiman/perumahan yang baik maka derajat kesehatan orang yang berada di dalamnya pasti akan baik, sebaliknya jika pemukimannya buruk maka derajat kesehatan orang yang berada didalamnya akan buruk.
  • Pelayanan kesehatan,pelayanan kesehatan akan mempengaruhi derajat kesehatan karena dengan pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas maka orang yang dirawat akan mendapatkan perawatan yang maksimal dan mendapatkan kesembuhan secara total.
  • Air dan sanitasi, faktor ini mempengaruhi kesehatan karena jika air dan sanitasi yang tersedia di lingkungan buruk maka akan menggangu kesehatan.
  • Pengangguran, karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan mengakibatkan banyak orang menjadi pengangguran, hal itu menyebabkan banyak orang yang tidak terlayani secara medis dan mengakibatkan kesehatan mereka terganggu. 
  •  Kondisi tempat kerja, kondisi tempat kerja mempengaruhi kesehatan, jika tempat kerja mempertimbangkan kebersihan dan kondisi kesehatan pekerjanya, maka sudah pasti kesehatan pekerjanya akan baik. 
  • Pendidikan, dengan pendidikan yang rendah maka pengetahuan tentang penyakit dan kesehatan akan rendah, semua itu dapat mempengaruhi kesehatan.
  • Pertanian dan produksi makanan, ketersediaan pangan yang baik memberikan pengaruh terhadap kesehatan karena seperti yang sudah kita tahu bahwa asupan makanan sangatlah penting bagi tubuh, dengan makanan yang baik maka kesehatan akan terjamin.
4.  Lapisan keempat/terakhir adalah sosial-ekonomi, budaya dan keadaan lingkungan (general socio-economic and cultural and environmental conditions).
  • faktor sosial dan ekonomi seperti lingkungan sosial, tingkat pendapatan, pekerjaan, dan keadaan pangan, semua itu menentukan derajat kesehatan seseorang. Contohnya, masyarakat dengan tingkat ekonomi dan berpendapatan rendah biasanya lebih rentan menderita gizi buruk. 
  • Faktor budaya mempengaruhi keyakinan, nilai, dan kebiasaan individu, termasuk sistem pelayanan kesehatan dan cara pelaksanaan pelayanan kesehatan itu. Yang dapat mempengaruhi kesehatan individu, misalnya karena keyakinan seseorang terhadap sesuatu hal yang mengakibatkan tidak tersalurkannya cara pelayanan kesehatan yang baik yang akan menyebabkab kesehatan orang tersebut terganggu.
  • Faktor keadaan lingkungan mencakup semua hal yang berkaitan dengan kesehatan diluar tubuh manusia. Misalnya makanan, obat-obatan, kosmetik, peralatan, pasokan air, udara,  yang aman dan tidak tercemar. Semua itu harus terjamin karena jika tidak maka akan mengganggu kesehatan individu.
Sumber :

Maggie Davies & Wendy Macdowall, Health Promotion Theory


jika anda ingin mendapatkan ebooknya silahkah download DISINI
      
·         

1 komentar:

  1. What are the best sports toto wager on in 2021? - Sporting 100
    There's a big 창원 출장샵 divide between sports toto 토토사이트 wager on. 공주 출장안마 This means that the player is at or near the top of 양주 출장마사지 their 인천광역 출장마사지 wager.

    BalasHapus

Makalah Konsep Sehat Sakit

Mungkin anda sudah sering mendengar kata sehat dan sakit, namun apakah anda tahu mengenai pengertian sehat dan sakit yang sebenarnya me...